Percikanmu begitu dingin
Ku rindukan hadirmu saat kau tak ada
Ku keluhkan hadirmu yang begitu melelahkanku
Karna nada-nadamu slalu menenangkanku
Namun tak jarang kau buatku sakit
Dan ketika itulah kau tak kunjung pergi
Dimana aku tlah tak mampu merindukanmu
Disaat aku tlah tak dapat mendengar merdunya gemercik kakimu
Disanalah kau
Disanalah kau tetap setia meski tak kuhiraukan
Kau tetap memercik dengan nada indahmu
Tak henti hingga pemilikmu yang menghentikan gemercik indahmu
Dan kala itulah ku sembuh
Disaat ku ingin memandang keindahanmu
Disaat ku rindukan gemercik indahmu
Dimana Beliau tlah memanggilmu
Menggandeng gemercikmu tuk tinggalkan semua termasuk aku
Dengan tanpa pesan kapankah kan kembali
Kau pun tlah tiada
Hujanku …
Sungguh kaulah hujan terindahku ..
Dyah Ayu Rahmawati
aneh nich mbak dara,,_
hujan percikanmu begitu dingin dan begitu membakar tubuhku.
emangnya air bisa membakar tubuh ya mbak,,_
hehe,,_